BAB 8
TEORI ORGANISASI
Organisasi
memiliki peran sangat penting dalam
kehidupan manusia, dan mungkin tidak banyak dari kita yang menyatakan nyadari
betapa domain peran organisasi dalam kehidupan kita. Segaimana dikemukakah
Amatai Etzioni (1964); kita dilahirkan di organisasi, menerima pendidikan di
organisasi, kebanyakan dari kita menghabis waktu bekerja untuk organisasi, dan
kita tinggal ditengah masyarakat yang besifat bersifat organisasi.
Berbagai
teori mengenai organisasi yang akan kita bahas pada bab ini mencoba memberikan
penjelasan mengenai apa itu organisasi berdasarkan berbagai sudut panadang yang
digunakan oleh para penggagasnya, namun secara umum berbagai pandangan tersebut
dapat dibagi menjadi lima aspek yang
dapat menjelaskan ruang lingkup organisasi:
a. Organisasi
diciptakan melalui komunikasi
b. Kegiatan
organisasi berfungsi untuk mencapai tujuan individu dan tujuan bersama
c. Keguatan
komunikasi dalam organisasi menciptakan pola-pola yang mempengaruhi kehidupan
organisasi.
d. Proses
komunikasi menciptakan karakter dan budaya organisasi
e. Pola
kekuasaan dang prngawasan dalam komunikasi oragnisasi menghilangkan dan
menciptakan hambatan.
8.1 STRUKTUR BENTUK DAN FUNGSI
ORGANISASI
Pola
– pola komunikasi berperan penting dalam memajukan studi mengenai organisasi
yaitu dengan menunjukkan pentingnya pola-pola komunikasi dalam pembangunan
hubungan jaringan, struktur kekuasaan dan budaya.
8.1.1 Teori Birokrasi Weber
Max
Weber adalah pemikir yang memberikan perhatian sangat besar pada bagaimana
manusia bertindak secra rasional untuk mencapai tujuan. Karya Weber menunjukan atau mencerminkan pemikiran
sosiopsikologi karena gagasannya menekakan pada individu berbagai pencetus atau
pendorong munculnya tindakan atau pembuatan.
Tiga
factor krateristik yang harus dimilki organisasi untuk mewujudkan birokrasi
yaitu:
1. Otoritas
atau kewenangan ;
2. spesialisasi
3. Peraturan
1.
Otoritas
Otoritas
atau kewenangan biasanya muncul bersama-sama dengan kekuasaan , tetapi pada
organisasi otoritas haruslah sah atau legitimate yang berarti pemegang otoritas
yang diberikan izib secara formal (authorized formally) oleh organisasi.
2.
Spesialisasai
Prisip
organisasai kedua adalah spesialisasai yang berarti sejumalah individu dibagi
menurut pembagian pekerjaan dan mereka mengetahui pekerjaan mereka
masing-masing dalam organisasi.
3.
Peraturan
Aspek
ketiga dari birokrasi adalah kebutuhan terhadap aturan. Apa yang membuat
koordinasi dimungkinkan adalah karena adalah pelaksanaan dari seperangkat
aturan bersama yang mengatur prilaku setiap orang. Menurut Weber, aturan
organisasi harus rasional yang berarti bahwa aturan dirancang untuk mencapai organisasi dan
supaya organisasi dapat mengikuti segala hal yang terjadi maka setiap kegiatan operasi onal organisasi
perlu dicatat dan cacatan perlu dipelihara secara hat-hati dan cermat agar
atauran dapat dievaluasi.
8.1.2
Teori Informasi Organisasi
Salah satu
gagasan yang berpengaruh dalam teori komunikasi organisasi adalah pemikiran
Karl Weick mengenai teori informasi organisasi yang berda dalam naungan
pemikiran sibernetika. Bertolak belakang dengan pemikiran Weber mengenai
birokrasi, teori-teori yang berda dalam pemikiran sibernetika justru memandang
struktur organ isasi sebagai hasil dari pola-pola interaksi yang terjadi dalam
organisasi .
Weick
mengajukan salah satu istilah kunci yaitu “(ekoivokalitas)” yang berarti
ketidakpastian atau sulit dimengerti (komplikasi), tidak jelas, membingungkan
dan multitafsir (ambigu) serta sulit diperkirakan. Menurut weick semua
informasi dari lingkungan dalam derajat tertentu adalah tidak pasti, tidak
jelas dan membingungkan dan kegiatan dirancang untuk mengurangi keyidak pastian
tersebut,
Terdapat
berapa asumsi teori informasi organisasi
1.
Organisasi berada
ddalam lingkungan informasi
2.
Informasi yang diterima
suatu organisasi berbeda dalam hal tingkat kepastian
3.
Organisasi berusaha
untuk mengurangi ketidakpastian informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar