BAB
10
EFEK MEDIA
Sifat
teori komunikasi massa yang dinamis dapat dilihat dari perjalanan sejarah
berbagai hipotesis dan teori yang diajukan akan diuji dibuktikan untuk kemudian
di tolak dan di terima.
Terjadi
perubahan dalam memahami media massa dan efek yang di hasil kan.
Ada empat perubahan yaitu:
1.periode
teori masyarakat massa
2.periode
perspektif ilmu pengetahuan.
3.periode
teori efek terbatas
4.periode
teori cultural.
Peiode
teori masyarakat massa. Negara yang sukses menggunakan media massa untuk
kepentingan penguasa adala Jerman yang ketika itu di pimpin oleh partai
sosialisasi nasional Jerman( partai nazi)
Teori
S-R ini memeiliki banyak nama lain seperti teori jarum hypodermis (hypodermic needle theory) atau
teori peluru ajaib(magic bullet theory).
Teori
masyarakat massa memiliki pemikiran yang
sama bahwa media adalah obat yang berbahaya
10.1
TEORI PENGGUNAAN DAN KEPUASAN
Teori
penggunaan dan kepuasan atau uses-and- gratifications theory disebut sebut
sebagai salah satu teori paling popular
dalam studi komunikasi massa.
Teori penggunaan dan kepuasan menjelaskan
mengenai kapan dan bagai mana audiensi sebagai konsumen media menjadi lebih
efektif atau kurang aktif.
10.1.1
Asumsi teori
Dalam
hal ini terdapatsejumlah asumsi dasar
yang menjadi inti gagasan teori penggunaan dan kepuasan sebagai mana di
kemukakan katz,Blumer dan gurevitch(1974) yang mengembangkan teori ini.
Mereka
menyatakan lima asumsi dasar teori penggunaan dan kepuasan yaitu:1) audiensi
aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakaedia. 2) inisiatif untuk
mendapat kan kepuasan media di tentukan udiensi. 3)media bersaing dengan sumber
kepuasan lain.4)audiensi sadar sepenuh nya terhadap ketertarikkan motif dan
penggunaan media.dan 5)penilaian isi media di tentukan oleh audiensi.
McQuail dan rekan (1972)
mengemukakan empat alasan mengapa audiensi menggunakan media yaitu:
1. Pengalihan
2. Hubungan
personal
3. Identitas
personal
4. Pengawasan.
S.Finn(1992)
menyatakan, bahwa motif seseorang menggunakan media dapat dikelompokkan kedalam
dua kategori yaitu proaktif dan pasif. Contoh penggunaan media secara proaktif
adalah menonton program tv tertentu untuk mendapatkan informasi lebih banyak
mengenai suatu msalah atau topik tertentu, atau penonton film tertentu guna
mendapatkan hiburan atau menggunakan internet untuk mendapatkan informasi dalam
membantu menyelesaikan tugas sekolah atau kuliah dsbnya. Contoh pengguna media
massa secara pasif adalah menghidupkan televisi hanya sekedar melihat-lihat
saja, audiensi tidak secara aktif mencari informasi , hiburan atau sesuatu yang
khusus.
Media
bersaing dengan sumber kepuasan lain. Media dan audiensi tidak berada dalam
ruang yang tidak menerimah pengaruh apa-apa. Keduanya menjadi bagian dari
masyarakat yang lebih luas, dan hubungan antara media dan audiensi dipengaruhi
oleh masyarakat.
10.1.2
Model Nilai Harapan
Philip
Palmgreen (1984) mengajukan gagasan bahwa perhatian audiensi terhadap isis
media ditentukan oleh sikap yang dimilkinya. Menurutnya, kepuasan yang
diperoleh seseorang dari media ditentukan juga oleh sikap orang tersebut
terhadap media, yaitu kepercayaan dan juga evaluasi yang akan diberikan
terhadap isi pesan media.
Jika
seseorang percaya bahwa program drama komedi (sitkom) ditelevisis dapat
memberikan hiburan kepadanya dan ia suka untuk dihibur, maka ia akan mencari
pemuasan terhadap kebutuhannya terhadap hiburan dengan cara menonton sitkom.
10.1.3
Model Penggunaan dan Ketergantungan
Teori
penggunaan dan kepuasan sering dinilai sebagai gagasan yang memandang media
memberikan efek terbatas kepada audiensi. Teori ketergantungan memiliki dasar
asumsi bahwa pengaruh media ditentukan oleh hubungan antara sistem sosial yang
lebih luas, peran media dalam sistem tersebut dan hubungan khalayak dengan
media. Rokeach dan Defleur mengemukakan dua faktor yang menentukan
ketergantungan seseorang terhadap media:
·
Pertama, seseorang akan lebih bergantung
pada media yang dapat memenuhi sejumlah kebutuhannya sekaligus dibandingkan
dengan media yang hanya mampu memenuhi beberapa kebutuhan saja.
·
Kedua, perubahan sosial dan konflok yang
terjadi dimasyarakat dapat menyebabkan perubahan pada institusi, kepercayan,
dan kegiatan yang sudah mapan.
10.2
TEORI KULTIVASI
George
Gerbner, mantan dekan komunikasi Universitas Pennsylvania dan perna membantu
pemerintahan Amerika Serikat (A.S) dalam meneliti efek tayangan tv, menyatakan
mereka yang terlalau banyak menonton tv akan memiliki kepercayaan atau
keyakinan yang berlebihan mengenai “dunia yang jahat dan menakutkan” dan bahwa
dunia luar adalah hutan rimba (a jungle out there). Kekerasan yang disaksikan
dilayar tv dapat menimbulkan ketakutan sosial (social paranoia) yang akan
menghambat atau bahkan menghilang pandangan umum bahwa manusia pada dasarnya
adalah baik dan dapat dipercaya serta lingkungan yang aman.
10.2.1
Indeks Kekerasan
Kemunculan
teori kultivitas dilatar belakangi situasi pada y\tahun 1960-an di Amerika
Serikat. Ketika itu perhatian orang terhadap efek media massa khususnya
tayangan kekerasan di tv cukup besar. Banyaknya jumlah muatan kekerasan dalam
tayangan tv mendorong para orang tua, guru, dan pengkritik tv merasa khawir
bahwa tindak kekerasan dimasyarakat telah meluas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar